1. Warna
coklat.
Warna ini
dapat membangkitkan rasa kerendahan diri, kesederhanaan dan mem”bumi”,
kehangatan, bagi pemakainya.
batik
parang panggede Batik Klasik Jawa Arti dan Cerita di Balik Ragam Motif
Parang
Penggede. Bunga yang sedang merekah dan kupu besar yang indah, melambangkan
“kebesaran” pemilik / pemakainya
Dalam
pemakaiannya warna coklat terutama, sering kita temukan dalam motif-motif semen
Dalam motif parang, juga digunakan warna coklat.
Dalam motif parang, juga digunakan warna coklat.
Motif Semen
merupakan salah satu motif indah yang sering kali dipenuhi dengan makna dan
arti yang dapat kita temukan dalam Falsafah Jawa. Suatu motif yang pada saat
ini juga hanya dimiliki oleh pemilik dompet tebal. Hal ini terjadi karena untuk
menciptakan motif semen biasanya memerlukan waktu yang cukup lama. Biasanya
motif ini dilukiskan dua kali, baik dari luar dan maupun dari dalam. Juga
pengisian cecek yang harus dilukiskan satu demi satu. Sehingga pembuatan satu
kain panjang bisa memakan waktu lebih dari 6 bulan.
2. Warna
biru tua
Rasa
ketenangan, effekt kelembutan, keichlasan dan rasa kesetiaan biasanya dapat
ditunjukkan melalui pemakaian warna ini. Warna biru biasanya dapat kita temukan
dalam motif batik
klassik dari Yogyakarta. Lihat dalam motif Modang di bawah ini. Sebuah motif
yang di sekeliling kain jariknya dilukiskan bentuk-bentuk parang tuding. Dalam
kain panjang ini didasari dengan warna biru. Di dalamnya diisi dengan motif
ganggong ranthé, sejenis bunga.
batik
motif modang batik
Klasik Jawa Arti dan Cerita di Balik Ragam Motif
Motif Modang
dengan isen ganggong ranthe
3. Warna
putih
Yang juga
muncul dalam motief Yogyakartan, menunjukkan rasa ketidakbersalahan, kesucian,
ketentraman hati dan keberanian serta sifat pemaaf si pemakainya. .
Membaca
tentang makna warna seperti yang tersebut di atas, sangatlah dapat dimengerti
mengapa motif Sido Asih ini dikenakan dalam upacara pernikahan adat. Menilik
dari pemakaian warna putih tersirat harapan bahwa calon pengantinnya di
kemudian hari akan selalu dilimpahi dengan kasih dan sayang dalam kehidupan
berumah tangganya.
batik
motif sido asih Batik Klasik Jawa Arti dan Cerita di Balik Ragam Motif
Sido Asih /
Semen Calo / Gunung Sari latar pethak.
4. Dari
warna-warna yang terdapat dalam motif batik juga terdapat warna yang
kehitam-hitaman.
Sesungguhnya
warna hitam yang dimaksudkan merupakan suatu warna biru yang sangat tua.
Sehingga tampak seperti hitam. Suatu warna yang seringkali memberikan gambaran
yang negative.
Tetapi dalam
dunia perbatikan orang mengambil segi positif dari yang biasanya bermakna
negative. Jadi warna hitam dalam batik melambangkan antara lain suatu
kewibawaan, keberanian, kekuatan, ketenangan, percaya diri dan dominasi.
Dalam motif
itu diperlihatkan berbagai jenis binatang, suatu keaneka ragaman dalam
kehidupan yang toch pada akhirnya dapat saling bertenggang rasa.
batik
motif alas alasan latar irengan batik Klasik Jawa Arti dan Cerita di Balik
Ragam Motif
0 komentar:
Posting Komentar