Batik saat ini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan masyarakat di Indonesia. Terlebih lagi saat terjadi kasus
klaim secara sepihak oleh Malaysia terhadap kesenian Batik, kepedulian
masyarakat akan batik sebagai bagian dari budaya Indonesia semakin
tinggi.
Selama ini mungkin kita hanya mengenal beberapa daerah sebagai daerah
penghasil batik, daerah-daerah tersebut antara lain Solo, Yogyakarta,
Pekalongan, atau Cirebon. Tidak mengherankan kalau hanya daerah-daerah
tersebut yang terkenal sebagai sentra penghasil batik, hal ini
dikarenakan di daerah-daerah tersebut, batik sudah melekat kuat dalam
kehidupan sehari-hari warganya, bahkan untuk kota Pekalongan, kata
“Batik” digunakan sebagai slogan kota tersebut, yang membuat Pekalongan
dikenal sebagai kota Batik.
Sebenarnya selain kota-kota tersebut, masih ada daerah-daerah lain yang
juga memiliki kesenian batiknya sendiri dengan ciri khas motif
masing-masing. Berikut ini beberapa batik dari tiap-tiap daerah di
Indonesia.
BERBAGAI MOTIF BATIK DARI DAERAH DI JAWA
1. Batik Pekalongan
Pekalongan adalah salah satu daerah produksi utama
batik dengan desain utara Jawa pesisir. Walaupun Pekalongan bukan
penghasil batik pesisir tertua, namun paling halus dan sampai sekarang
penghasil batik utama. Ragam hias Hindu-Jawa melekat namun tidak seperti
Solo-Yogya yang terikat peraturan-peraturan keraton. Pembatik santri di
Pekalongan pun menerapkan seni hias dari nuansa Islam. Pengaruh
dominannya datang dari Cina dan Belanda, dan akibat paparan dengan
berbagai budaya, sangat berbeda dengan batik di pedalaman Jawa. Warna
lebih beraneka dan ragam hiasnya naturalistis. . Ada lebih dari 100
desain Batik yang sudah dikembangkan sejak 1802, dan beberapa yang
populer Batik Pekalongan antara lain batik Jlamprang diilhami India dan
Arab, batik Encim dan Klangenan dipengaruhi peranakan Cina, batik
Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai yang tumbuh pesat sejak
pendudukan Jepang.
Warna cerah dan motif beragam membuat batik Pekalongan maju pesat.
Berbeda dengan batik Solo dan Yogyakarta, batik Pekalongan terlihat
lebih dinamis lantaran permainan motif yang lebih bebas. Media kainnya
pun bermacam-macam. Tidak hanya katun dan kaos, sutera juga menjadi
andalan batik Pekalongan saat bersaing di luar negeri. Motif Jlamprang,
Sekarjagat, atau motif khas lainnya, menjadi berkelas ketika dituangkan
dalam bahan baku sutera.
Contoh-contoh motif batik pekalongan
2. Batik Cirebon
Batik Cirebon menampilkan 2 kategori motifnya yaitu: Menampilkan motif
keratonan yang diambil dari ornamen-ornamen keraton baik dari unsur
bangunan maupun benda-benda yang ada di sekitar keraton dan warnanya
cenderung pada warna sogan dan babar mas. Selain keratonan, juga
menampilkan motif pesisiran yang berisi flora dan fauna baik dari darat
maupun laut yang warnanya lebih terang, misal biru,merah, dll.Adapun
Bahan yang digunakan adalah dari sutra, katun, katun primisima dan
prima.
Motif batik Cirebon yang paling diingat orang sekaligus dijadikan
lambang kota tersebut adalah motif awan Mega Mendung. Motif ini banyak
dipengaruhi oleh budaya China. Garis-garis awan dalam motif mega mendung
diinspirasi dari motif China. Meski demikian, mega mendung ala Cirebon
tetap memiliki ciri khas sendiri yakni bentuk garis-garis awan yang
berbentuk lonjong, lancip dan segitiga yang berbeda dengan garis awan
motif China yang umumnya berbentuk bulatan atau lingkaran. Sentuhan
budaya China pada batik Cirebon itu pada akhirnya melahirkan motif batik
baru khas Cirebon.
Mega mendung Cirebon sarat makna religius dan filosofi. Garis-garis
gambarnya merupakan simbol perjalanan hidup manusia, dari lahir,
anak-anak, remaja, dewasa hingga menemui akhir hayatnya. Rangkaian
kehidupan, dari lahir sampai temui ajal ini merupakan simbol kebesaran
Sang Ilahi. Selain perjalanan manusia, corak mega mendung juga
melukiskan kepemimpinan yang mengayomi dan juga perlambang keluasan
serta kesuburan.
Selain motif Mega Mendung, Batik Cirebon juga memiliki motif khas,
yaitu motif Kompeni. Motif ini konon dulunya diciptakan oleh pengusaha
Belanda di Cirebon pada saat jaman penjajahan dulu.Adapun ciri motif
kompeni adalah biasanya tentang kehidupan tentara kompeni jaman dulu
dengan ciri khas membawa bedil/senapan, ada juga tentang kehidupan
petani, pedagang. Intinya ciri motif batik kompeni ialah bercerita
tentang kehidupan, baik jaman dulu waktu semasa penjajahan Belanda
ataupun jaman sekarang.
Contoh Motif batik Cirebon
3. Batik Tegal
Batik Tegalan didominasi warna coklat dan biru. Ciri khas lain
batik Tegalan adalah berwarna-warni. Batik tulis Tegal atau Tegalan itu
dapat dikenali dari corak gambar atau motif rengrengan besar atau
melebar. Motif ini tak dimiliki daerah lain sehingga tampak eksklusif.
Motifnya banyak mangadaptasi dari aneka flora dan fauna disekitar
kehidupan masyarakat di kota Tegal. Motif Grudo (Garuda) dengan warna
terang yang mempertontonkan bentuk-bentuk sayap burung garuda dan motif
Gribigan dengan bentuk khas anyaman bambu dalam warna agak gelap.
Dalam perkembangannya, batik Tegalan dapat dibedakan dalam dua motif
dasar, yakni motif klasik dan motif pengembangan. Motif klasik dibedakan
lagi menjadi dua macam, yakni motif klasik irengan yang didominasi
warna hitam, coklat dan biru serta motif klasik bangjo yang dipengaruhi
tradisi Batik Lasem yang didominasi warna kuning, coklat, merah, hijau
dan biru. Motif yang dikategorikan sebagai motif klasik irengan
diantaranya motif gribikan, jahe-jahenan, kawung mlinjo, sidomukti ukel,
udan liris, ukel wit-witan, kopi pecah, parang, parang angkik, putihan,
sawat candra atau sawat ireng, rujak sente, welut gumbel, kecubungan,
buntat, kawung endog, manggaran, cempaka putih, cempaka mulya, ukel
pyur, semut runtung, serta sidomukti putihan. Sedang motif yang termasuk
motif klasik bangjo adalah motif wadas gempal, jamblangan, gribikan,
kawungjenggot, cecek kawe, unian, sokaraja, blarakan, kopi pecah,
gribikan, galaran, buntut bajing, semut runtung, beras mawur, tumbar
bolong, dan tambangan.
Motif Pengembangan merupakan motif yang dipengaruhi tradisi batik lain
dalam pembuatan Batik Tegalan. Meski demikian modifikasi Motif
Pengembangan ini tidak mengubah karakteristik Batik Tegalan dengan
warna-warna terang dan motif flora fauna yang banyak ditemui di Tegal.
Motif Pengembangan ini diantaranya motif gedong kosong, manuk emprit,
sotong, manuk surwiti, kipas-kipasan, juga kembang kertas.
Contoh motif batik tegalan :
4. Batik Banten
Motif batik banten yang paling terkenal dan menjadi ciri khas batik
Banten adalaha Motif Datulaya. Datulaya berarti tempat tinggal
pangeran. Dasarnya belah ketupat berbentuk bunga, dan lingkaran yang
dibingkai sulur-sulur daun. Warna dasarnya biru, divariasikan dengan
sulur daun abu dan dasar kainnya berwarna kuning.
Pangeran yang dimaksud adalah Sultan Hasanuddin. Motifnya diambil dari
ruang keluarga kesultanan tersebut.Warna batik Banten sangat meriah. Itu
merupakan hasil perpaduan warna-warna pastel yang ceria namun lembut.
Warna ini konon sulit ditiru perajin batik dari daerah lain karena
menggunakan air Banten asli yang kabarnya menguatkan warna.
Kombinasi warna ini juga dipengaruhi tanah. Ketika dicelup, warna-warna
terang tadi berubah menjadi nuansa pastel yang lebih kalem. Warna-warna
tersebut mencerminkan karakter orang Banten yang bersemangat,
ekspresif tetapi rendah hati.
Semangat kesultanan dan sejarah semakin terlihat pada nama-nama motif batik Banten
kebanyakan. Ada Sabakingking (dari gelar Sultan Hasanuddin), Kawangsan
(ada hubungannya dengan Pangeran Wangsa), Kapurban (ada kaitan dengan
gelar Pangeran Purba), serta Mandalikan (berhubungan dengan Pangeran
Mandalika). Ada lagi motif Srimanganti yaitu tempat raja bertatap muka
dengan rakyat dan motif Surosowan, yaitu ibukota kesultanan Banten.
Semuanya merupakan ragam hias dari karya seni abad ke-17 yang
dibangkitkan kembali
Contoh Motif batik banten
5. Batik Indramayu
Batik Indramayu sering disebut juga dengan batik dermayon, memiliki
ciri khas motif berupa gambar datar flora dan fauna, dengan borgol dan
banyak garis lengkung yang lancip (riritan), latar belakang putih dan
warna gelap dan banyak titik-titik yang dibuat dengan teknik cocolan
jarum, dan bentuk dari isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Ragam
hias batiknya dipengaruhi mata pencaharian penduduk kota ini yang
merupakan nelayan. Selain itu, kebudayaan Cina, seni dan kepercayaan
Hindu berperan dalam bentuk-bentuk yang tampak sampai sekarang. Sifatnya
cenderung dinamis dan bermacam-macam. Tidak mengherankan, kebanyakan
produk seni budaya merupakan bagian akulturasi dan asimilasi atau
perbauran budaya yang berlainan.
Beberapa contoh motif batik dermayon antara lain : motif Banji Tepak
salah satu yang dihasilkan di Indramayu. Secara umum, banji sendiri
adalah simbol keadilan dan kemakmuran. Banji Tepak terdiri dari 38
submotif, di antaranya semen, kembang gempol, dan sawat suri. Tepak
adalah kotak untuk menyimpan perhiasan dan diletakkan di bagian dalam
tembok, di bawah ubin tepatnya, dalam kondisi terkunci. Motif Obar-abir
berbentuk dasar segitiga. Terinspirasi peristiwa ombak besar disertai
angin kencang. Motif Etong, menggambarkan berbagai satwa laut yang
dibawa pulang oleh setelah ikan laut seperti ikan, udang, cumi,
ubur-ubur dan kepiting. motif Kembang Gunda adalah tanaman yang tinggal
di pesisir pantai dan bisa menjadi lauk pecel. Motif Perang Teja,
yang menggambarkan kisah peperangan rakyat Indramayu dengan
serdadu Belanda sepanjang tepi kali Cimanuk. Motif Srintil. Srintil
adalah sejenis burung yang hidup dan beterbangan di kawasan pantai
Indramayu. Sering kali burung Srintil tersangkut jala nelayan.
Ada lagi motif Jendral Pesta, dahulu dikenakan oleh Gubernur Hindia
Belanda ketika menghadiri pesta penobatan Ratu Wilhelmina. Selain itu,
ada motif Puyong. Puyong adalah burung berparuh besar
dan berleher panjang yang bentuknya menyerupai merpati. Burung ini hidup
bebas di hutan, kebanyakan di Pulau Nila. Konon di pulau tersebut, para
nelayan asal Paoman kerap bersembunyi.
Contoh Batik Indramayu
6. Batik Solo
Solo adalah salah satu daerah yang harus disebut ketika kita membahas
tentang batik. Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya
batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Ragam motif batik
asal Solo dipengaruhi dengan makna-makna simbolis yang berasal dari
kebudayaan Hindu. Dari kesemuanya, secara umum corak batik Solo
merupakan perpaduan dari bentuk-bentuk geometris yang berukuran
kecil-kecil. Selain itu, ciri khas yang terdapat pada batik Solo adalah
terletak dalam pewarnaannya. . Bahan-bahan yang dipergunakan untuk
pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti
soga Jawa yang sudah terkenal sejak dari dahulu.
Warna soga (kecokelatan) menjadi ciri khas batik Solo, dan kemudian
disebut sebagai batik Sogan ,ini memiliki arti “kerendahan hati,
bersahaja” menandakan kedekatan dengan bumi, alam, yang secara sosial
bermakna dekat dengan rakyat. Batik Solo menguarkan aura megah dan kesan
anggun. Tidak semata-mata karena paduan warna dan lekuk motifnya,
melainkan makna yang terkandung di balik setiap motif itu. Dalam
sejarah, hanya di wilayah Jawa, tepatnya di Solo dan Jogjakarta, batik
masuk ke ranah kekuasaan. Motif-motif batik khusus dibuat untuk raja dan
kalangan keraton.
Beberapa motif batik solo antara lain motif Wahyu Tumurun, artinya
restu dari Tuhan Yang Maha Esa. Diharapkan berkat datang sehingga
pangkat naik, atasan memberikan penghargaan, kehidupan membaik, dan
rezeki pun melimpah. Motifnya terbilang simpel, seperti juga Sidomulyo.
Sido dalam bahasa Jawa berarti ‘jadi’, sedangkan mulyo berarti mulia.
Singkatnya, pola Sidomulyo mengandung harapan untuk memperoleh
kebahagiaan dan ketenteraman dari Tuhan. Untuk perkawinan, ada yang
namanya motif Semen Rante. Dalam motif ini, gambar rantai dipadukan
dengan bunga kantil. Bunga tersebut terkenal sebagai simbol panjang
umur. Biasanya kain batik bermotif Semen Rante dijadikan bingkisan
lamaran supaya hubungan kedua calon mempelai semakin erat.
Contoh Batik Solo :
7. Batik Yogyakarta
Batik Yogyakarta adalah salah satu dari batik Indonesia yang pada
awalnya dibuat terbatas hanya untuk kalangan keluarga keraton saja.
Warna batik tradisionalnya adalah biru-hitam, serta soga cokelat dan
putih dari pewarna alam. Biru-hitam diambil dari daun tanaman indigofera
yang disebut juga nila atau tom yang difermentasi. Sementara warna soga
atau cokelat diambil dari campuran kulit pohon tinggi warna merah,
kulit pohon jambal warna merah cokelat, dan kayu tegeran warna
kuning.Sered atau pinggiran kain diusahakan tidak kemasukan soga atau
pewarna. Oleh sebab itu, pinggiran batik Yogyakarta berwarna kain
latar.Karakter motif batik Yogya adalah tegas, formal, sedikit kaku, dan
patuh pada pakem. Konon, karakter ini berhubungan dengan keraton Yogya
yang anti-kolonial.
Ragam hias batik Yogyakarta ada yang geometris seperti lereng atau
garis miring lerek, garis silang atau ceplok, kawung, anyaman, dan
limaran. Ragam hias yang nongeometris seperti semen, lung-lungan, dan
boketan. Ada juga ragam hias yang bersifat simbolis misalnya meru
melambangkan gunung atau tanah (bumi), naga melambangkan air, burung
melambangkan angin atau dunia atas, dan lain-lain. Ragam motif batik
Yogyakarta sangat banyak dan semuanya sangat indah, mulai dari motif
bunga, tumbuhan air, tumbuhan menjalar, satwa, dan lain-lain
Ada ratusan jenis batik Yogya di antaranya telah dipatenkan. Motif
Batik Yogya tidak sembarang motif. Setiap motif yang tergores di atas
batik sarat akan filosofi. Setiap motif yang tergores di atas batik
sarat akan filosofi.Motif tersebut antara lainMotif parang rusak barong,
memiliki filosofi Parang menggambarkan senjata, kekuasaan. Ksatria yang
menggunakan batik ini bisa berlipat kekuatannya.Sido Asih bermakna si
pemakai selalu diliputi kasih sayang dalam berumah tangga. Truntum
berarti cinta yang bersemi. Ratu Ratih dan Semen Roma melambangkan
kesetiaan seorang isteri. Parang Kusumo, memiliki arti bunga yang mekar,
diharapkan pemakainya terlihat indah.Cuwiri, memiliki filosofi
pengharapan pemakainya terlihat pantas dan dihormati
Contoh Motif Batik Yogyakarta :
8. Batik Madura
Karakteristik Batik Madura adalah dalam warna dan desain. Seperti
Batik dari pantai utara dari Jawa, Disain batik Madura memiliki warna
cerah dan lebih banyak kebebasan dalam aplikasi desain. Warna utama
batik Madura umumnya merah, merah tua atau jingga, biru tua, hijau tua,
hitam dan putih. Di daerah Pamekasan, batik Madura kemudian juga mulai
menggunakan warna seperti biru muda, cokelat muda mengikuti perkembangan
zaman. . Selain warna yang mencolok, batik Madura juga memiliki
perbendaharaan motif yang beragam.Ragam hias batik madura bersifat
naturalistis., apa yang dilihat di alam sekitar, itulah yang digambar.
Contohnya, ayam bekisar, udang, kepiting maupun tumbuh-tumbuhan Ragam
hias batik Madura juga tidak mengenal stilisasi. Semua bentuk diwujudkan
secara utuh, tidak membentuk simbol-simbol tertentu. Coraknya biasanya
digambarkan besar-besar sehingga motif yang kecil-kecil tidak menonjol.
Ini erat hubungannya dengan sifat alamnya yang keras, dan watak orang
Madura yang berani dan tegas.
Salah satu batik terkenal dari Madura adalah Batik Gentongan, yang
memiliki karakteristik tertentu dalam mewarnai, yang dihasilkan dari
pengolahan yang berbeda dibandingkan dengan batik lainnya. Pada tahap
pertama dari proses tersebut, kapas (mori) didicuci dan direndam dalam
tong air yang dicampur dengan minyak khusus dari residu kayu. Pada
langkah terakhir dari pengolahan kain diletakkan kembali ke dalam tong
selama sedikitnya dua bulan untuk membuat efek yang selalu awet dan
perbedaan warna.
Contoh motif batik Madura
9. Batik Tuban
Batik Tuban termasuk ke dalam batik pesisir. Kebanyakan orang menyebut
motif dari Batik Tuban mirip dengan Batik Cirebon. Selain warna yang
mencolok, Batik tuban memiliki ciri khas motif batik pesisir yang
didominasi oleh kebudayaan Jawa, Cina, dan Islam. . Misalnya,
gambar-gambar burung pada motif batik tulis Tuban terpengaruh dari
budaya tiongkok. Hal ini bisa dilihat dari gambar burung yang dimotifkan
pada batik tulis tersebut, burung Hong. Sedang pada motif bunga jelas
terlihat adalah motif-motif tradisional yang sejak lama dibuat dihampir
seluruh wilayah pulau Jawa. Sedangkan pengaruh islam pada motif batik
tulis tuban terlihat pada motif dengan nama yang religious seperti
kijing miring.
Dalam hal tata warna, pada mulanya batik Tuban dibatasi pada warna biru
indigo, merah mengkudu, hitam, dan putih serta kekuning-kuningan yang
berasal dari akar mengkudu.Namun belakangan mulai muncul tata warna
putihan, yaitu latar putih dengan corak hiasan berwarna biru tua dan
hitam; tata warna pipitan, yaitu latar putih corak berwarna merah atau
biru tua, dan tata warna bangrod, yaitu latar putih dengan motif
berwarna merah.
Batik tuban sering dikenal dengan istilah batik Gedog. Proses
pembatikannya dimulai dari bahan kain yang digunakan untuk membatik
dipintal langsung dari kapas. Jadi gulungan kapas dipintal menjadi
benang, lalu ditenun, dan setelah jadi selembar kain lalu dibatik. Hal
ini lah yang membuat batik Tuban menjadi batik yang paling khas di jawa
timur.
Salah satu contoh motif batik tuban adalah Motif kawung merupakan
penggambaran dari daun kelapa yang bentuknya disusun silang, yang
menjelaskan struktur dari jagad raya. Pusat persilangannya diartikan
sebagai sumber energi. Apabila ditemukan motif memanjang yang letaknya
tepat di tengah kain, maka motif ini disebut dengan motif suluran dan
masih masuk dalam keluarga motif kawung Cirebon, dan biasa disebut
dengan motif dudo.
Contoh motif batik Tuban :
---------------------------------
---------------------------------
Batik adalah salah satu cipta budaya tinggi bangsa Indonesia. Batik telah disahkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda milik Indonesia, mengikuti wayang (2003) dan keris (2006) yang sudah lebih dulu diakui oleh UNESCO. Kita memiliki jenis batik yang sangat kaya. Secara garis besar, batik dikelompokkan menjadi 2 yakni Batik Keraton Jawa dan Batik Pantai Utara. Batik keraton Jawa pun ada dua macam, yaitu Batik Yogya dan Batik Solo.
3 komentar:
cs
asu]
Posting Komentar